Laman

Menjual di lingkaran tertutup

Sejak murahnya biaya komunikasi (termasuk murahnya alat komunikasi) aneka komunitas terbatas dan tertutup terbentuk dengan mudah dan meriah. Muncul ironi tragis, seseorang yang banyak lingkaran pertemanan, yang biasanya ekslusif sesama pemakai gadget tertentu atau aplikasi tertentu, namun jumlah real temannya segitu-segitu juga. Karena setiap orang menjaga eksistensi dirinya dengan memasuki aneka linkaran komunitas tertutup tadi, dan di mana-mana 'bertemu' dengan orang yang sama.

Namun di lain pihak, lingkaran pertemanan kecil yang tertutup dan terbatas justru memberikan beberapa keuntungan:
  1. Mengenal lebih baik
  2. Terjamin bukan akun anonim
  3. Mudah 'membuang' teman yang tidak aligned
  4. Mendapat informasi valid
  5. Potensi untuk menjadi kustomer
Tentu kekurangannya viral hanya dapat diharapkan dari teman-teman yang berkenan menyebar ulang informasi. Juga karena mudah menambah-mengurangi anggota komunitas, maka volume komunitas menjadi tidak stabil, apalagi jika tidak menjadi admin alias juru kunci kelompok pertemanan tertutupdan terbatas tersebut.
Bukan hal yang aneh wall fesbuk menjadi sarana murah dan mudah berpromosi. Beberapa kejadian, emosi pertemanan yang 'memberi' ijin teman untuk beriklan di wall: Kasian, dia lagi berupaya! Namun tetap kemudahan untuk membuang teman, ada. Maka pada masa kampanye politik, banyak teman yang harus dibuang atau setidaknya di unfollow karena tidak sadar bahwa wall orang bukan haknya dia.
Menjual di lingkungan tertutup menjadi tantangan tersendiri. Tantangan terbesar adalah menjaga kepercayaan sesama anggota lingkaran agar jumlah potensi di lingkaran tersebut stabil.